RAMADHAN KINI MAKIN MENIPIS
HIDUP YANG BERMAKNA
hari-hari berlalu semakin cepat, tak terasa kita sudah beradah dipenghujung waktu yang sangat bermakna, satu hari yang paling memilukang disaat ramadhan berlalu namun tak ada bekas samasekali, hanya secuil keikhlasan yang bisa kita ukir diatas keyakinan bahwa ramadhan sangatlah bermakna di hari kemengan yakni idul fitri.
akankah terulang kembali masa yang telah berlalu hingga mendapati ramadhan kembali kepangkuan kita...? tak ada satupun orang dimuka bumi ini yang mampu kembali kemasa lalu, dan taksatupun dari kita yang bisa lari dari kehidupan kita sekarang, bagaimanapun bentuk dari hidup ini mau tak mau haris ikhlas menghadapinya, senang, susah, miskin, kaya, bahagiah atau tidak, rela atau tidak rela kehidupan ini harus kita jalani...
haruska kita menatap hari ini dengan sebelah mata...? penyesalan bukanlah solusi menghindari kenyataan namun hanya menambah beban yang akan menyeret kita kepada keterbelengguan yang nyata. konsep hidup ini amatlah mudah bagi kita yang mampu mengadaptasikan suasana keterbelengguan itu, karena keterbelengguan adalah sikap yang sangat tradisional dan sangat berpengaruh terhadap keikhlasan kita yang mengingingkan hidup bahagia.
Ramadhan tinggal selangkah lagi adkah kita menyesali segala perbuatan kita yang samasekali tidak menyinari bulan suci ini..? karena saya yakin bulan Ramadahn apabila sudah berlalu maka tak akan menengok kebelakang dan cahaya ramadhan akan hinggap kepada orang-orang yang mempergunakan bulan ini sebagai lahan mencari Amal, sehingga tak ada lagi penyesalan bagi mereka yang ikhlas menjalani hidup ini dan tegar dalam menatap kehidupan yang penuh dengan penomena keterbatasan waktu.
Ramadhan akan segera meninggalkan kita sudakah kita memaknai Ramadhan ini dengan ibadah..? tentunya satu jawaban yang sangat berat kita ucapkan kendati demikian bagi insan yang ikhlas, pasti rela melepas kepergian ramadhan ini dan berharap akan mendapatinya kembali, namun bagi insan yang tak mengharapkan kedatangan ramadhan pasti berfikir bahwa Ramadhan atau Sawal sama saja dan tak berharap ramadhan kembali.
Innalillahi Wainnailaehi Rajiun...merekalah yang mendapat musibah yang sangat besar karen hatinya wafat, dan hanya tobatlah yang mampu menghidupkan kembali hati dan keikhlasanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar